2016/08/03

Kisah Bilal Bin Rabah Sang Muadzin Rasullulah Saw

Kisah Bilal Bin Rabah Sang Muadzin

Ksah Bilal Bin Rabah - adalah sebuah kisah sahabat Nabi yang menggambarkan akan persamaan hak dan kewajiban sebagai manusia, dalam kisah Bilal Bin Rabah seolah islam ingin mengatakan secara fakta bahwa islam tak mengenal ras kulit golongan atau pun Negara yang pada hakikat nya bahwa setiap manusia sama di mata Tuhan Nya yang membedakan manusia dengan manusia lainnya hanya lah taqwa semata  seperti yang tercantum dalam Al-Quranul karim yang artinya
 “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Q.S. Al-Hujurat [49] : 13).
Asbabun Nujul turunya ayat ini menurut Ibnu al-Mundzir dan Ibnu Abi Hatim berhubungan dengan salah satu peristiwa pada waktu Pembebasan Kota Mekkah (Fathu Makkah).yaitu saat  Rasulullah ﷺ menyuruh Bilal bin Rabbah naik ke atas Ka‘bah dan mengumandangkan adzan. Sebagian orang berkata, “Budak hitam inikah yang adzan di atas punggung Ka‘bah?” Yang lain berkata, “Jika Allah membencinya, tentu akan menggantinya.” Dengan adanya  pandangan masyarakat waktu itu, lalu turunlah ayat ini.

Kehidupan Bilal Sebelum dan Sesudah Masuk Islam

Bilal Bin Rabah adalah seorang budak berkulit hitam yang lahir kurang lebih 43 tahun sebelum penanggalan tahun hijriyah beliau lahir dari ibu bernama Hamamah seorang budak berkulit hitam sementara ayah nya bernama Rabah 
Bilal memang bukan siapa - siapa lahir dari kalangan paling bawah bahkan dia seorang budak di mana derajat seorang budak belian layaknya barang yang bisa di perjual belikan dari satu orang ke orang lain sekehendak pemilik tuannya ,  namun siapa di sangka orang yang di anggap paling hina waktu itu adalah orang yang kelak akan menjadi seorang yang di percaya menjadi Muadzun pertama  Rasulullah ﷺ dan menorehkan tinta emas dalam sejarah perjuangan islam yang mana namanya di kenang sampai sekarang lebih dari 1400 tahun yang lalu semua itu tidak lebih dari percikan cahaya Allah yang tertanam di hati  Bilal Bin Rabah saat dia memeluk islam di mana saat itu hanya segelintir orang yang meyakini akan agama Allah Dinul islam yang di bawa oleh  Rasulullah ﷺ
Dalam kehidupan keseharian nya layaknya seorang budak bilal pun selalu melayani tuannya seorang bekerja keras, sosok bilal di gambarkan seperti berperawakan tinggi agak kurus dengan rambut lebat serta berkulit hitam seperti kulit kebanyakan orang Ethiopia tempat kelahiran Bilal
Sebelum masuk islam Bilal sering mendengar cerita Nabi Muhammad  ﷺ dari mulut ke mulut bahkan dari perbicangan Majikan nya yang sering mengobrol bersama teman teman nya  yang juga termasuk orang yang menentang penyebaran agama islam yang di bawa Nabi namun dari banyak obrolan tuannya yang sering  menjelek jelekan nabi namun di atas perbincangan nya mereka juga sering mengakui akan sifat Nabi Muhammad ﷺ, yang selalu menepati janji, berakhlak baik jujur dan amanah,  bukan ahli sihir, bukan orang gila, dan terakahir beliau juga mendengar pembicaraan mereka tentang sebab-sebab permusuhan mereka terhadap  Rasulullah ﷺ
Maka Bilal-pun pergi menghadap  Rasulullah ﷺ untuk mengikrarkan diri masuk Islam dan menjadi bagian dari islam , Namun tak lama berselang ke islaman bilal pun di ketahui orang dan juga majikan nya maka selayaknya orang lemah kala itu apalagi bilal hanya seorang budak maka tak ayal bilal pun menjadi sasaran penyiksaan para pemuka Quraise serta majikannya yaitu Umayyah bin Khalaf dan siksaan bilal sangat lah berat bahkan termasuk yang terberat Bilal di cambuk dan di pukul  bukan hanya itu bilal pun di lentangkan dalam batu  yang panas di terik matahari tanpa pakaian  di padang pasir dan di saat penyiksaan itu bilal di suruh kembali ke dalam agama lamanya untuk menyembah berhala namun bilal hanya berkata Ahad ,aha, ahad ( esa ,esa) maka umayah berseta pemuka Quraise yang lainnya semakin geram dan menyiksanya tanpa kenal ampun namun yang di katakan Bila bin Rabbah tetaplah sama Ahad Ahad ( Allah maha Esa )
Di saat berlangsungnya penyiksaan terhadap Bila bin Rabbah suatu hari Abu Bakar Ash Sidiq Ra kebetulan lewat maka Abu bakar pun merasa kasihan dan bermaksud membeli Bilal dari Umayyah bin Khalaf. Lalu Umayyah pun meninggikan harganya karena ia menduga bahwa Abu Bakar tidak akan mampu untuk membayarnya.

Namun Abu Bakar mampu membayarnya dengan 9 awqiyah dari emas atau setara dengan 150 juta untuk ukuran sekarang. Umayyah berkata kepada Abu Bakar setelah perjanjian jual-beli ini usai: “Kalau engkau tidak mau mengambil Bilal kecuali dengan 1 awqiyah emas saja, pasti sudah aku jual juga.” Kemudian Abu Bakar menjawab: “Jika engkau tidak mau menjualnya kecuali dengan 100 awqiyah, pasti aku akan tetap membelinya!”
setelah di beli oleh Abu Bakar Ra bilal pun menjadi manusia merdeka sehingga membuat bilal semakin khusus dalam beribadah dan semakin rajin menuntut ilmu kepada rosul , ketika datang perinytah hijrah untuk kaum muslimin maka bilal pun ikut hijrah bersama para sahabat yang lainnya yang telah memeluk islam ,  Dia mengabdikan diri sepanjang hidupnya kepada Rasulullah ﷺ untuk ikut berjuang menyebarkan islam sehingga Bilal pun ikut berperang dalam setiap peperangan kala itu  beserta sahabat yang lainnya
Ketika Rasulullah Saw selesai membangun Masjid Nabawi di Madinah dan menetapkan adzan, maka Bilal bin Rabah ditunjuk sebagai orang pertama yang mengumandangkan adzan  walau agak sedikit kaget namun akhirnya dengan hati senang bilal pun mengikutu perintah Nabi untuk menjadi muadzun dan Bilal pun menjadi Muadzin tetap pada masa Rasulullah ﷺ. Suaranya yang begitu merdu sangat menggetarkan hati siapa pun yang mendengarnya. Rasulullah ﷺ sangat menyukai suara Bilal. Biasanya, setelah mengumandangkan adzan, Bilal berdiri di depan pintu rumah Rasulullah Saw seraya berseru, “Hayya ‘alashsholaati hayya ‘alashsholaati…(Mari melaksanakan shalat, mari meraih keuntungan….)” Lalu, ketika Rasulullah Saw keluar dari rumah dan Bilal melihat beliau, Bilal segera melantunkan iqamat.
Ketika terjadi  penaklukan kota Mekah, Bilal berada di samping beliau. Saat Rasulullah Saw memasuki Ka’bah, Beliau hanya didampingi oleh 3 orang saja, mereka adalah: Utsman bin Thalhah sang pemegang kunci Ka’bah, Usamah bin Zaid orang kesayangan Rasulullah dan anak dari orang kesayangan Beliau Zaid bin Haristah, serta Bilal bin Rabah sang muadzin Rasulullah Saw. Kemudian Rasulullah Saw menyuruh Bilal untuk naik di atas ka’bah dan menyerukan kalimat tauhid. Bilal menyerukan adzan dengan suara yang keras dan menggetarkan hati setiap orang yang mendengarnya. Ribuan  manusia melihat ke arah Bilal. Ribuan lisan manusia yang mengikuti ucapan Bilal dengan hati yang khusyuk. yah orang yang di anggap hina di masyarakat  Arab kala itu kini berdiri bahkan di atas ka'bah sementara banyak di antara mereka dulunya orang yang menghina Bilal bahkan diantara mereka terdapat pula orang yang ikut menyiksa di antara mereka itu juga ada yang berkata
Al-Harits bin Hisyam berkata, "Sungguh malang nasibku, mengapa aku tidak mati saja sebelum melihat Bilal naik ke atas Ka'bah."

Al-Hakam bin Abu al-'Ash berkata, "Demi Allah, ini musibah yang sangat besar. Seorang budak bani Jumah bersuara di atas bangunan ini (Ka'bah).

itulah kisah singkat tentang Kisah Bilal Bin Rabah sang muadzinRasulullah  ﷺ yang mana suara langkah sandalnya telah di dengar oleh Rasulullah ﷺ di surga sebagai pertanda beliau adalah orang yang di jamin masuk surga
Wallahu a'lam bi-alshawab


9 komentar: